Perjanjian Baru

Galatia 2:1-13 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

1. Sesudah empat belas tahun, saya pergi lagi ke Yerusalem bersama Barnabas. Titus juga ikut bersama kami.

2. Saya pergi ke sana karena Allah sudah langsung memberitahukan kepada saya untuk pergi. Pada waktu itulah saya sempat menjelaskan— secara pribadi, kepada orang-orang yang terkemuka dari jemaat di sana tentang Kabar Baik yang sudah saya beritakan kepada orang yang bukan Yahudi. Saya membuat ini karena saya tidak mau seluruh pekerjaan saya dianggap sia-sia— terutama di hadapan Tuhan, dan juga di hadapan manusia.

3. Tetapi walaupun pengikut kami Titus orang yang bukan Yahudi, mereka tidak menyuruh dia untuk disunat.

4. Adapun hal itu terjadi karena beberapa orang Yahudi yang sudah menyamar sebagai pengikut Kristus dan masuk ke dalam jemaat-jemaat Tuhan secara diam-diam— dengan alasan mereka mau memata-matai kita. Karena mereka mau mengintai kebebasan kita dari aturan-aturan agama Yahudi— yang kita peroleh karena bersatu dengan Kristus Yesus. Mereka mau memperbudak kita supaya terikat lagi kepada berbagai peraturan dan Hukum Taurat.

5. Tetapi sedikit pun kami tidak menyerah untuk mengikuti pengaruh mereka. Karena kami mau mempertahankan ajaran benar yang terdapat di dalam Kabar Baik tentang Kristus, sehingga kalian terus bisa mempercayai apa yang sudah kami ajarkan kepada kalian.

6. Lalu mereka yang dianggap terkemuka itu tidak mengusulkan tambahan apa pun kepada Kabar Baik yang sudah saya sampaikan. (Tetapi sebenarnya saya tidak peduli kedudukan orang, apakah mereka terkemuka atau tidak. Dan memang Allah tidak pilih kasih kepada siapa pun.)

7. Akhirnya orang-orang itu pun menyadari bahwa pelayanan yang Allah berikan kepada saya berbeda dengan yang Allah berikan kepada Petrus— yaitu Allah sudah memberikan tugas khusus kepada saya untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang yang bukan Yahudi, sedangkan Petrus ditugaskan untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang Yahudi.

8. Karena sudah terbukti bahwa Allah yang memberikan kemampuan khusus kepada Petrus sebagai rasul bagi orang Yahudi juga memberikan kemampuan yang sama kepada saya sebagai rasul bagi orang yang bukan Yahudi.

9. Jadi, ketika Yakobus, Petrus, dan Yohanes— yang termasuk kelompok orang terkemuka itu, menyadari bahwa atas kebaikan hati Allah-lah tugas khusus itu diberikan kepada saya, maka mereka bersalaman dengan Barnabas dan saya untuk suatu kesepakatan, “Biarlah kalian melayani orang yang bukan Yahudi, dan kami tetap akan melayani orang Yahudi.”

10. Satu-satunya permohonan mereka kepada kami adalah supaya kita ingat bahwa saudara-saudari kita yang miskin di daerah Yerusalem yang memerlukan bantuan. Dan sejak dulu saya selalu siap menolong mereka.

11. Tetapi ketika Petrus mengunjungi Antiokia, karena kelakuannya yang salah, saya merasa perlu menegurnya secara langsung.

12. Beginilah yang terjadi: Pada permulaan kunjungannya ke Antiokia, dia makan bersama orang yang bukan Yahudi. Kemudian ketika rombongan yang diutus oleh Yakobus sudah tiba, Petrus memisahkan diri dan menjauhi orang yang bukan Yahudi itu. Dia tidak mau menyinggung perasaan rombongan orang Yahudi itu, karena orang-orang dalam rombongan itu yang mengharuskan sunat kepada semua saudara-saudara kita yang bukan Yahudi.

13. Lalu, beberapa orang Yahudi yang lain mengikuti cara Petrus itu berpura-pura baik. Mereka juga berhenti makan bersama orang yang bukan Yahudi yang hadir di situ— bahkan Barnabas pun ikut terpengaruh.

Membaca bab lengkap Galatia 2