Perjanjian Baru

1 Yohanes 4:6-18 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

6. Tetapi kita adalah milik Allah. Jadi orang-orang yang mengenal Allah-lah yang mendengarkan kita, sedangkan mereka yang bukan milik Allah tidak mendengarkan kita. Dengan begitu kita bisa mengetahui kalau seseorang mempunyai Roh Kebenaran— yaitu Roh Allah, atau roh yang menyesatkan.

7. Saudara-saudari yang saya kasihi, marilah kita saling mengasihi. Karena kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi sudah mendapat kelahiran baru dari Allah dan mengenal Allah.

8. Kalau seseorang tidak mengasihi saudaranya seiman, berarti dia tidak mengenal Allah, karena Allah mengasihi semua orang.

9. Dan inilah caranya Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita: Waktu Dia mengutus Anak-Nya yang satu-satunya ke dalam dunia ini supaya kita bisa menerima hidup yang selama-lamanya melalui Anak-Nya.

10. Maka nyatalah kasih yang luar biasa itu: Kasih yang luar biasa bukan ketika kita mengasihi Allah, tetapi ketika Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita— yaitu ketika Allah mengutus Anak-Nya untuk menjadi kurban perdamaian yang menghapus dosa kita di mata Allah, sehingga Allah tidak marah lagi kepada kita.

11. Saudara-saudari yang saya kasihi, kalau Allah begitu mengasihi kita, maka kita juga harus saling mengasihi.

12. Seorang pun belum pernah ada yang melihat Allah. Tetapi kalau kita saling mengasihi, maka Allah hidup bersatu dengan kita, dan kasih-Nya nyata dengan sempurna melalui kita.

13. Beginilah caranya kita bisa mengetahui kalau kita hidup bersatu dengan Allah dan Dia hidup bersatu dengan kita: Melalui Roh-Nya yang sudah diberikan kepada kita.

14. Kami sendiri— yang sudah melihat dan menyaksikan Yesus, bersaksi kepada kalian bahwa hal ini benar: Allah Bapa sudah mengutus Anak-Nya menjadi Raja Penyelamat bagi manusia di dunia ini.

15. Siapa saja yang mengaku, “Saya percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah,” maka Allah bersatu dengan dia, dan dia bersatu dengan Allah.

16. Jadi kita sudah mengenal dan percaya akan kasih Allah kepada kita.Allah mengasihi semua manusia. Dan kalau kita tetap mengasihi saudara-saudari kita, berarti kita tetap bersatu dengan Allah, dan Allah bersatu dengan kita.

17. Waktu kita hidup bersatu dengan Allah, kasih Allah semakin nyata dengan sempurna di antara kita. Oleh karena itu kita tidak takut lagi akan Hari Pengadilan, karena sudah terbukti bahwa kita hidup di dunia ini sama seperti Kristus hidup.

18. Kalau kasih dari Allah itu berada di dalam hati kita, berarti kita tidak akan takut lagi kepada hukuman Allah. Karena kasih yang sempurna menghilangkan ketakutan. Siapa yang masih takut diadili oleh Allah, berarti dia masih menganggap dirinya layak dihukum. Jadi orang yang takut seperti itu belum mengalami kasih Allah yang sempurna itu.

Membaca bab lengkap 1 Yohanes 4