Perjanjian Baru

1 Petrus 3:4-20 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

4. Tetapi biarlah kecantikanmu merupakan hal-hal yang tidak kelihatan juga— yaitu kecantikan yang keluar dari dalam hatimu. Maksudnya hati yang lemah lembut dan tenang. Dan sampai kamu menjadi tua, kecantikan seperti itu tidak akan hilang dan sangat berharga di mata Allah.

5. Begitulah cara yang dipakai oleh perempuan-perempuan yang suci pada zaman dulu untuk menjadikan diri mereka cantik: Mereka bersandar kepada Allah dan taat kepada kemauan suami mereka masing-masing.

6. Sebagai contoh, Sara mengikuti kemauan Abraham dan memanggil dia “Tuan.” Kalian masing-masing juga akan menjadi putri Sara, kalau kamu terus berbuat baik dan tidak takut kepada ancaman apa pun dari suamimu atau orang lain.

7. Begitu juga, para suami, hendaklah kalian masing-masing hidup baik dengan istrimu, dan menyadari bahwa secara jasmani perempuan lebih lemah dari laki-laki. Dan kamu juga harus menghormati istrimu, dengan mengingat bahwa dia juga— lewat kebaikan hati Allah, akan masuk ke dalam hidup yang selama-lamanya. Kalau kamu tidak menghormati istrimu, maka doa-doamu tidak akan didengar dan tidak akan dijawab oleh Allah.

8. Jadi kesimpulannya, hendaklah kalian hidup dengan satu tujuan, rendah hati, saling mengasihi, saling mengasihani, dan saling berbaik hati sebagai saudara-saudari seiman.

9. Ketika orang lain berbuat jahat kepadamu, janganlah membalasnya dengan kejahatan. Ketika orang lain menghinamu, janganlah membalasnya dengan balik menghina dia. Tetapi berdoalah supaya Allah memberkati dia. Karena justru untuk itulah kita dipanggil menjadi milik Allah yang istimewa: Supaya pada waktu kamu dibuat susah, kamu membalasnya dengan memberkati. Dengan begitu kamu juga akan diberkati oleh Allah di kemudian hari.

10. Karena dalam Firman Allah tertulis seperti ini,“Kalau kamu ingin menikmati hidup inidan mengalami banyak hari yang penuh berkat,kamu harus menjaga lidahmu supaya tidak berkata tipu,dan supaya tidak berbicara yang jahat tentang orang lain.

11. Kamu juga harus berhenti melakukan hal-hal yang jahat,dan berusaha melakukan hal-hal yang baik.Hendaklah kamu mencari jalan lurus,supaya kamu boleh hidup damai dengan orang lain.

12. Karena mata Tuhan selalu tertuju kepada orang yang hidupnya benar,dan telinga Tuhan selalu terbuka untuk mendengarkan doa mereka,tetapi tertutup untuk doa orang-orang yang melakukan kejahatan.”

13. Kalau kamu selalu rajin berbuat baik seperti itu, tidak ada yang akan membuat kamu susah.

14. Tetapi kalau kamu masih menderita karena melakukan hal-hal yang benar, ingatlah bahwa Tuhan pasti akan memberkatimu. Dan ingatlah Firman Tuhan ini: “Janganlah kamu merasa takut kepada mereka yang mengancam kamu. Jangan merasa kuatir.”

15. Dalam keadaan itu, tinggikanlah Kristus sebagai satu-satunya Tuhan di dalam hidupmu. Dan hendaklah setiap kalian selalu siap menjawab orang-orang yang bertanya, “Kenapa kamu masih berharap kepada Yesus?”

16. Tetapi hendaklah kamu menjawab dengan lemah-lembut dan dengan rasa hormat. Dan jagalah supaya hatimu tetap bersih. Dengan demikian, orang-orang itu yang menceritakan hal-hal yang tidak benar tentang kamu akan merasa malu sendiri ketika mereka melihat bukti bahwa memang kelakuanmu baik karena kamu melayani Kristus.

17. Karena itu ingatlah: Kita tidak perlu malu menderita karena kita hanya melakukan hal-hal yang baik saja— kalau hal itu terjadi sesuai dengan kemauan Allah. Tetapi kalau kita menderita karena melakukan hal-hal yang jahat, seharusnya kita malu.

18. Karena Kristus adalah teladan bagi kita. Dia sendiri menderita ketika Dia mati karena dosa-dosa kita. Dia yang tidak bersalah menggantikan kita yang bersalah. Hal ini Dia lakukan untuk mendamaikan kita dengan Allah. Tetapi sesudah Dia mati dibunuh secara jasmani, Roh Allah menghidupkan Dia kembali.

19. Dan dengan kuasa dari Roh Allah Dia turun ke dunia orang mati, untuk menyampaikan berita dari Allah kepada roh-roh yang sudah lama terpenjarakan.

20. Yaitu roh-roh dari mereka yang tidak taat kepada Allah pada zaman Nuh, walaupun Allah menunggu dengan sabar supaya mereka bertobat waktu Nuh sedang membuat kapal besar itu. Akhirnya tidak banyak— hanya delapan orang saja yang masuk ke dalam kapal itu dan dibawa dengan selamat melewati air banjir itu.

Membaca bab lengkap 1 Petrus 3