Bab

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5

Perjanjian Baru

1 Petrus 2 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Yesus bagaikan batu fondasi yang terutama bagi kita

1. Karena itu, lepaskanlah dirimu dari segala macam kejahatan. Jangan kalian berbohong, jangan berpura-pura bahwa kamu lebih baik dari orang lain, jangan iri hati, dan jangan membicarakan tentang kesalahan orang lain.

2-3. Sebagaimana bayi yang baru lahir yang selalu haus akan air susu murni dari ibunya, begitu juga kalian hendaklah selalu haus akan pelajaran rohani yang benar— yaitu yang terdapat dalam Firman Allah. Karena dalam Firman Allah dikatakan seperti ini, “Kalian sendiri sudah merasakan kebaikan Tuhan.” Dengan demikian kalian akan semakin dewasa rohani sampai pada hari Allah menyelamatkan kita dari dunia ini.

4. Karena kita sekarang semakin mendekat kepada Tuhan Yesus. Biarpun manusia menganggap Dia tidak berguna, Allah sangat menghargai Dia, dan memilih Dia untuk menjadi seperti batu fondasi yang terutama dalam Rumah Allah. Bagi kita, Dia sudah menjadi batu fondasi yang hidup.

5. Dan setiap kita juga seperti tiang-tiang dan kayu-kayu lain yang Allah pakai untuk membangun Rumah-Nya, sampai kita menjadi tempat tinggal Roh Allah sendiri. Dan di dalam Rumah-Nya itu, kita menjadi imam-imam yang melayani Allah. Tugas kita sebagai imam adalah untuk membawa persembahan-persembahan rohani kepada-Nya, yang Allah terima karena kita sudah bersatu dengan Kristus Yesus.

6. Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam Firman Tuhan,“Lihatlah, Aku memilih sebuah batu yang sangat Aku hargai,yang Aku letakkan sebagai batu fondasi di Rumah-Ku di Yerusalem.Semua orang yang percaya kepada-Nya tidak akan merasa kecewa.”

7. Jadi bagi kita yang percaya kepada Yesus, Dia sangat berharga. Tetapi bagi semua orang yang tidak percaya, terjadilah kepada mereka seperti Firman Allah ini:“Batu yang dianggap tidak berguna oleh tukang-tukang bangunansudah dijadikan Allah sebagai batu fondasi yang terutama.”

8. Dan ada ayat lain yang mengatakan,“Batu itu akan menyebabkan banyak orang jatuh,seperti ketika kaki orang terkena sesuatu sehingga dia jatuh.”Mereka jatuh karena tidak mau percaya dan mengikuti Firman Allah. Itulah yang sudah ditentukan Allah bagi mereka.

9. Tetapi kita sudah dipilih Allah menjadi umat-Nya yang istimewa, bangsa yang suci, dan imam-imam yang melayani Dia yang adalah Raja Agung. Semua hal itu Allah perbuat bagi kita supaya kita mengabarkan hal-hal yang luar biasa yang sudah dilakukan-Nya— khususnya ketika Dia memanggil kita keluar dari kegelapan masuk ke dalam terang-Nya yang luar biasa.

10. Jadi kitalah yang dimaksudkan oleh ayat Firman Allah yang tertulis begini,“Dulu kalian bukan milik Allah,tetapi sekarang kalian sudah menjadi milik-Nya yang istimewa.Dulu Allah tidak mengasihani kalian,tetapi sekarang kalian sudah menjadi orang-orang yang Dia kasihani.”

Hidup sebagai warga kerajaan Allah

11. Saudara-saudari yang saya kasihi, kita ini seperti pendatang dan orang yang tidak menetap di dunia ini. Karena itu saya mohon supaya kalian masing-masing tidak mengikuti keinginan-keinginan badanimu yang jahat. Keinginan-keinginan itulah yang berperang melawan keinginan jiwa kita.

12. Karena sekarang kita berada di antara orang-orang yang belum mengenal Allah, dan mereka menuduh kita sebagai orang jahat. Jadi kita perlu menunjukkan kelakuan baik kita kepada mereka, dan akhirnya mereka bisa sadar dan bertobat. Dengan begitu mereka akan memuji Allah ketika mereka melihat Dia pada hari terakhir.

13. Supaya nama baik Tuhan kita Kristus Yesus tidak tercoreng, hendaklah kita taat kepada semua penguasa pemerintah di dunia ini— baik kepada kepala negara sebagai penguasa tertinggi

14. dan juga kepada wakil-wakilnya yang dia tugaskan untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.

15. Karena kemauan Allah untuk kita adalah supaya melalui perbuatan-perbuatan kita yang baik, kita akan menutup mulut orang-orang yang kurang bijaksana, yang suka menyebarkan fitnah.

16. Harap diingat bahwa sebelum kita dibebaskan oleh Yesus, kita hidup seperti budak iblis. Janganlah sampai kita berpikir: “Sekarang saya sudah bebas dan termasuk orang yang dipilih oleh Allah, jadi tidak apa-apa kalau saya berbuat dosa.” Sebaliknya, kita harus menganggap diri kita adalah hamba kepunyaan Allah.

17. Jadi kita harus menghormati semua orang, mengasihi saudara-saudari seiman, hidup dengan rasa hormat dan takut kepada Allah, dan hormat kepada kepala negara kita yang ada di dunia ini.

Penderitaan Kristus sebagai contoh untuk kita ikuti

18. Setiap kalian yang sudah dijual kepada orang-orang kaya dan bekerja sebagai budak mereka, hendaklah kalian mengikuti kemauan mereka dengan penuh rasa hormat— bukan saja pada waktu mereka bersikap baik, tetapi juga pada waktu mereka bersikap kejam.

19. Kalau kamu tidak bersalah lalu dipukul oleh tuanmu, hendaklah kamu diam saja dan ingatlah bahwa Tuhan juga melihat hal itu. Dengan begitu Tuhan akan memberkati kamu.

20. Tetapi kalau kamu sudah salah dan dihukum, jangan harap Tuhan memberkati kamu— biarpun kamu hanya diam saja. Kamulah yang bersalah— bukan?! Tetapi kalau kamu dibuat susah padahal kamu melayani dengan baik dan kamu bertahan dengan sabar, Allah akan memberkati kamu.

21. Untuk itulah Allah memanggil kamu! Karena Kristus sendiri yang sudah menderita bagi kita. Dan Dialah yang menjadi contoh bagi kita, supaya kita bisa bertahan di dalam penderitaan seperti Dia.

22. “Dia tidak pernah berbuat dosa,dan tidak ada seorang pun yang pernah mendengarkan Dia menipu.”

23. Pada waktu Kristus dihina, Dia tidak membalas dengan menghina. Waktu Dia menderita, Dia tidak berkata, “Awas, Aku juga akan balas.” Tetapi Dia hanya menyerahkan diri-Nya kepada Allah, karena Dia tahu bahwa Allah adalah hakim yang adil.

24. Yesus sudah menanggung dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya sendiri di kayu salib, supaya secara rohani kita mati terhadap kuasa dosa, dan hidup kembali menjadi manusia baru yang hidup benar di hadapan Allah. Jadi melalui luka-luka Yesus, kita sudah disembuhkan.

25. Dulu kita hidup seperti domba yang tersesat. Tetapi sekarang kita sudah kembali kepada Gembala yang memelihara hidup kita!