Perjanjian Baru

1 Korintus 7:5-24 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

5. Jangan menolak untuk saling memberikan tubuhmu, kecuali untuk sementara waktu atas kesepakatan bersama. Maksudnya supaya kamu mempunyai waktu khusus untuk sungguh-sungguh berdoa, kemudian bersatu lagi. Hal itu perlu supaya iblis tidak mencobai kamu bila kamu tidak bisa menahan hawa nafsumu.

6. Saya mengatakan hal itu untuk memberi ijin kepadamu, supaya kamu bisa mempunyai waktu khusus seperti itu untuk sementara waktu. Itu bukanlah perintah.

7. Sebenarnya saya ingin supaya setiap orang seperti saya, tetapi saya menyadari bahwa setiap pengikut Kristus menerima berkatnya sendiri lewat kebaikan hati Allah. Ada orang yang menerima berkat seperti saya untuk hidup tanpa istri, tetapi yang lain menerima berkat untuk mempunyai istri.

8. Tetapi untuk orang yang belum mempunyai suami atau istri, dan juga para janda dan duda, saya anjurkan: Lebih baik kamu hidup tidak terikat dengan istri atau suami— seperti saya juga.

9. Tetapi kalau kamu tidak bisa menguasai diri, lebih baik kamu mempunyai suami atau istri. Karena lebih baik menikah daripada terbakar oleh keinginan nafsu seks.

10. Dan sekarang saya memberi perintah kepada orang yang sudah menikah: Perintah ini bukan berasal dari saya sendiri, tetapi dari Tuhan. Seorang istri tidak boleh memutuskan hubungan dengan suaminya.

11. Tetapi kalau seorang istri terlanjur berpisah dari suaminya, dia harus tetap hidup seorang diri tanpa mempunyai suami lagi. Atau dia bisa berdamai kembali dengan suaminya. Juga seorang suami tidak boleh menceraikan istrinya.

12. Dan sekarang saya mau memberi nasihat lagi kepada kalian dalam situasi lain. Nasihat ini dari saya sendiri— bukan dari Tuhan: Kalau ada seorang saudara seiman yang mempunyai istri yang belum percaya kepada Tuhan, tetapi kalau istrinya itu masih bersedia hidup dengan dia, maka suami itu tidak boleh menceraikan dia.

13. Dan sebaliknya, kalau seorang perempuan mempunyai suami yang belum percaya kepada Tuhan dan suaminya itu masih bersedia hidup dengan dia, maka istrinya tidak boleh menceraikan suaminya.

14. Karena suami yang belum percaya sudah disahkan di mata Allah karena bersatu dengan istrinya yang sudah percaya kepada Yesus. Dan istri yang belum percaya sudah disahkan karena bersatu dengan suami yang sudah percaya. Kalau tidak begitu, anak-anak mereka dianggap oleh Tuhan sebagai anak-anak yang haram. Tetapi sekarang mereka sudah diterima oleh Tuhan.

15. Tetapi kalau suami atau istri yang belum percaya kepada Kristus memutuskan untuk bercerai dari saudara atau saudari yang adalah pengikut Kristus, biarkan dia bercerai. Kalau hal itu terjadi, saudara atau saudari seiman tidak terikat lagi. Karena ini adalah kehendak Allah supaya kita hidup dengan tenang dan damai dengan semua orang.

16. Inilah alasan dari nasihat saya itu: Kita selalu berharap bahwa suamimu atau istrimu yang tidak percaya itu nanti akan menjadi percaya karena teladanmu, dan akhirnya diselamatkan.

17. Saya menasihatkan setiap orang percaya untuk hidup sesuai dengan peraturan ini: Teruslah hidup dalam keadaan yang sama seperti waktu Allah memanggil kamu untuk menjadi pengikut Kristus— yaitu keadaan hidup yang Allah sudah berikan kepadamu pada waktu itu. Inilah prinsip yang saya ajarkan di semua jemaat.

18. Misalnya, kalau seorang laki-laki sudah disunat pada waktu Allah memanggil dia untuk menjadi pengikut Kristus, dia tidak perlu menutupi tanda sunatnya. Dan kalau seorang laki-laki belum disunat pada waktu dia mengikut Kristus, dia tidak perlu disunat.

19. Bersunat atau tidak bersunat, itu tidak penting. Yang penting adalah taat kepada perintah-perintah Allah.

20. Setiap orang hendaklah terus hidup seperti keadaan pada waktu Allah memanggilnya untuk menjadi pengikut Kristus.

21. Sebagai contoh, kalau kamu sudah dijual untuk bekerja sebagai budak waktu Allah memanggilmu untuk mengikut Kristus, itu tidak masalah. Tetapi, kalau kamu mendapat kesempatan untuk bebas dari perbudakan, gunakanlah kesempatan itu.

22. Seorang budak yang tidak bebas secara jasmani pada waktu Tuhan memanggilnya sudah menjadi seperti bebas karena bersatu dengan Tuhan. Demikian juga, orang yang bebas waktu Tuhan memanggilnya sebenarnya sudah menjadi budak Kristus.

23. Kita semua sudah dibeli dengan harga yang sangat mahal! Jadi, janganlah kita menjadi hamba manusia!

24. Jadi, peraturannya, Saudara-saudari, biarlah kita masing-masing hidup tenang di mata Allah dalam keadaan sama seperti pada waktu Dia memanggil kita untuk menjadi pengikut Kristus.

Membaca bab lengkap 1 Korintus 7