Perjanjian Baru

1 Korintus 14:13-32 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

13. Jadi, orang yang mempunyai kemampuan khusus berbicara dalam bahasa Roh, hendaklah dia berdoa supaya diberikan juga kemampuan untuk menerjemahkan apa yang dia sampaikan dalam bahasa Roh itu.

14. Kalau saya berdoa dalam bahasa Roh, yang berdoa hanya roh saya saja, sedangkan pikiran saya diam.

15. Jadi, saya putuskan untuk melakukan ini: Waktu saya berdoa, saya akan melibatkan roh dan pikiran saya. Dan waktu saya menyanyikan pujian, saya akan melibatkan roh dan pikiran saya.

16. Karena kalau kamu memuji Allah dengan rohmu dalam bahasa Roh saja, bagaimana pendengar yang tidak mengerti bisa turut memuji Allah atau mengucapkan “Amin” atas ucapan syukurmu itu?

17. Biarpun kamu bersyukur kepada Allah dengan cara yang baik sekali, tetapi orang lain yang mendengar tidak bisa dikuatkan oleh bahasa Rohmu itu.

18. Saya bersyukur kepada Allah karena saya lebih sering berbicara dalam berbagai bahasa Roh dari kalian.

19. Tetapi dalam pertemuan jemaat, daripada saya mengucapkan ribuan kata-kata dalam bahasa Roh, lebih baik saya mengucapkan lima kata yang bisa dimengerti— supaya para pendengar dikuatkan oleh ajaran saya.

20. Saudara-saudari, tentang hal ini janganlah berpikir seperti anak-anak. Tetapi tentang kejahatan— yah, jadilah seperti bayi! Tetapi dalam pemikiranmu tentang hal ini, hendaklah kamu menjadi dewasa!

21. Tentang kemampuan khusus bahasa Roh, bisa dibaca di dalam Firman Tuhan,“Dengan memakai orang-orang yang memusuhi mereka yang berbicara dalam bahasa yang lain—yaitu suku-suku orang asing,Aku akan berbicara kepada bangsa Israel yang keras kepala ini,tetapi mereka tetap tidak akan mendengarkan Aku.”Demikianlah perkataan Tuhan.

22. Dan dari perkataan itu kita lihat bahwa pemakaian bahasa Roh lebih cocok untuk orang-orang yang keras kepala dan yang tidak mau percaya penuh kepada Tuhan— bukan untuk orang yang percaya penuh. Sedangkan bernubuat sangat berguna untuk orang yang sudah percaya penuh, dan kurang cocok untuk mereka yang belum percaya.

23. Walaupun begitu, kalau ada beberapa orang yang baru masuk ke dalam pertemuan jemaat ketika kalian semua berbicara dalam berbagai bahasa Roh, pasti mereka pikir kalian gila.

24. Tetapi seandainya kalian semua sedang bernubuat dan orang yang belum percaya atau belum mengerti masuk ke dalam pertemuan kalian itu, maka nubuatan dari kalian akan menyatakan dosa-dosanya, dan dia akan merasa diadili oleh semua yang kalian katakan.

25. Dan hal-hal rahasia yang ada di dalam hatinya akan dinyatakan. Akhirnya dia akan berlutut dan menyembah Allah serta mengaku, “Allah benar-benar bersama kalian.”

26. Jadi Saudara-saudari, inilah kesimpulan dari semuanya: Waktu kalian berkumpul, hendaklah kalian masing-masing terlibat sesuai dengan kemampuan khususmu— baik untuk membawa nyanyian, atau mengajar, atau menyampaikan pernyataan dari Allah, atau berbicara dalam bahasa Roh, atau menerjemahkan apa yang disampaikan dalam bahasa Roh. Tujuan dari semuanya itu haruslah untuk saling menguatkan.

27. Kalau ada yang sudah siap berbicara dalam bahasa Roh, maka hanya diperbolehkan dua atau paling banyak tiga orang saja. Hendaklah mereka berbicara satu persatu, dan di antara orang yang hadir harus ada yang bisa menerjemahkan apa yang mereka sampaikan.

28. Kalau tidak ada orang yang mempunyai kemampuan khusus untuk menerjemahkan, maka mereka tidak boleh berbicara dalam bahasa Roh dalam pertemuan itu. Biarlah mereka hanya memakai kemampuan itu untuk berbicara kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.

29. Tentang orang-orang dengan kemampuan khusus bernubuat, hanya dua atau tiga dari mereka boleh berbicara dalam satu pertemuan. Dan hendaklah saudara-saudari yang lain juga menilai apa mereka katakan.

30. Tetapi kalau Allah menyatakan sesuatu kepada salah satu dari mereka yang hadir, maka orang yang sedang bicara harus diam— supaya pesan Allah disampaikan dengan teratur.

31. Dengan demikian kamu semua yang mempunyai kemampuan bernubuat mendapat kesempatan satu-persatu, supaya semua yang hadir bisa mendapatkan pengajaran dan dikuatkan.

32. Karena setiap orang yang mempunyai kemampuan untuk bernubuat sanggup mengendalikan dirinya dan sabar menunggu kapan mereka menyampaikan berita dari Allah.

Membaca bab lengkap 1 Korintus 14