Bab

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
  22. 22
  23. 23
  24. 24

Perjanjian Baru

Lukas 6 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

Yesus adalah Tuhan atas Hari Sabat(Mat. 12:1–8; Mrk. 2:23–28)

1. Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang-ladang gandum. Murid-murid-Nya memetik beberapa tangkai gandum. Mereka menggosok-gosoknya di dalam tangan, lalu memakan butir gandum itu.

2. Beberapa orang Farisi bertanya, Mengapa kamu melakukan itu? Melakukan hal itu pada hari Sabat, bertentangan dengan hukum Taurat.

3. Yesus berkata, Apakah kamu tidak membaca yang dilakukan Daud ketika ia dan orang yang bersama dia lapar?

4. Ia masuk ke rumah Allah dan mengambil roti yang dipersembahkan kepada Allah dan memakannya. Ia juga memberi roti kepada mereka yang bersama dia. Menurut hukum, roti itu hanya boleh dimakan oleh imam.

5. Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Yesus Menyembuhkan Pada Hari Sabat(Mat. 12:9–14; Mrk. 3:1–6)

6. Pada suatu hari Sabat Yesus pergi ke rumah pertemuan dan mengajar. Di sana terdapat seorang yang tangan kanannya lumpuh.

7. Guru Taurat dan orang Farisi mengamat-amati Yesus. Mereka ingin tahu apakah Yesus akan menyembuhkan orang pada hari Sabat. Jika Ia melakukannya, mereka mempunyai alasan untuk mengadukan-Nya.

8. Tetapi Yesus tahu pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, Bangkitlah dan berdiri di depan orang ini. Orang itu pun bangkit dan berdiri di sana.

9. Yesus berkata kepada mereka, Aku mau tahu, yang manakah yang benar: berbuat baik atau berbuat jahat pada hari Sabat? Menyelamatkan hidup seseorang atau membunuhnya?

10. Yesus memandang mereka semua, lalu Ia berkata kepada orang itu, Ulurkan tanganmu. Orang itu melakukannya, dan ternyata tangannya sudah sembuh.

11. Orang Farisi dan guru Taurat sangat marah. Kemudian mereka berbicara sesama mereka apa yang dapat dilakukannya terhadap Yesus.

Yesus Memilih Dua Belas Rasul(Mat. 10:1–4; Mrk. 3:13–19)

12. Pada suatu ketika Yesus keluar untuk berdoa di sebuah gunung. Ia berada di sana sepanjang malam berdoa kepada Allah.

13. Besok paginya, Ia memanggil para pengikut-Nya dan memilih 12 orang dari antara mereka. Ia menyebut mereka rasul:

14. Simon, yang dinamai-Nya Petrus,Andreas, saudara Petrus,Yakobus,Yohanes,Filipus,Bartolomeus,

15. Matius,Tomas,Yakobus, anak Alfeus,Simon, yang disebut orang Zelot,

16. Yudas, anak Yakobus,Yudas Iskariot, yang kemudian menjadi pengkhianat.

Yesus Mengajar dan Menyembuhkan(Mat. 4:23–25; 5:1–12)

17. Yesus turun bersama rasul-rasul itu dan Dia berdiri di suatu dataran. Sekelompok besar dari pengikut-Nya berada di sana. Juga ada di sana banyak orang yang datang dari seluruh daerah Yudea, Yerusalem, daerah pantai Tirus dan Sidon.

18. Mereka datang untuk mendengar Yesus dan untuk disembuhkan dari penyakit-penyakitnya. Ada juga yang diganggu oleh roh-roh jahat yang disembuhkan-Nya.

19. Semua orang banyak itu berusaha menjamah Yesus sebab ada kuasa yang keluar dari Dia dan menyembuhkan mereka semua.

20. Yesus memandang kepada pengikut-pengikut-Nya dan berkata,Betapa bahagianya kamu yang miskin.Kerajaan Allah adalah milikmu.

21. Betapa bahagianya kamu yang lapar sekarang.Kamu akan kenyang.Betapa bahagianya kamu yang menangis sekarang.Kamu akan bersukacita dan tertawa.

22. Kamu akan dibenci orang karena kamu pengikut Anak Manusia. Mereka membuat kamu meninggalkan kelompok mereka. Mereka akan menghina kamu. Mereka menganggap bersalah walau hanya menyebut namamu. Apabila hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Allah akan memberkatimu.

23. pada waktu itu kamu dapat berbahagia dan bersukacita sebab upahmu besar di surga. Nenek moyang mereka juga melakukan hal yang sama terhadap nabi-nabi.

24. Tetapi celakalah kamu yang kaya,sebab kamu telah menerima hidup yang senang.

25. Celakalah kamu yang kenyang sekarangsebab kamu akan mengalami kelaparan.Celakalah kamu yang tertawa sekarangsebab kamu akan berdukacita dan menangis.

26. Tidak baik jika semua orang memujimu, karena demikian juga yang dilakukan nenek moyang mereka terhadap nabi-nabi palsu.

Kasihilah Musuhmu(Mat. 5:38–48; 7:12a)

27. Aku berkata kepada kamu yang mendengarkan Aku, kasihilah musuhmu. Berbuat baiklah terhadap mereka yang membencimu.

28. Berkati mereka yang memaki-maki kamu. Berdoalah untuk mereka yang memperlakukanmu tidak baik.

29. Jika ada orang memukul pipimu, berikan juga pipi yang lain. Dan jika ada orang mengambil pakaianmu, biarlah dia mengambil bajumu juga.

30. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu. Dan jika ada orang mengambil milikmu, jangan tagih kembali.

31. Sebagaimana kamu mau diperlakukan orang lain, begitu juga kamu harus memperlakukan orang lain.

32. Jika kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah kamu patut dipuji? Sebab orang berdosa pun mengasihi orang yang mengasihinya.

33. Jika kamu berbuat baik terhadap orang yang berbuat baik terhadapmu, apakah kamu dapat dipuji? Orang berdosa pun berbuat begitu.

34. Jika kamu meminjamkan hanya kepada orang yang dapat membayarnya kembali, apa yang baik dari perbuatan itu? Orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa. Dan mereka mengharapkan pembayaran kembali sepenuhnya.

35. Kasihilah musuhmu dan berbuat baiklah terhadap mereka. Pinjamkan tanpa mengharap akan dikembalikan sehingga upahmu akan besar dan kamu benar-benar bertindak sebagai anak Allah yang Mahatinggi. Ya, karena Allah baik hati terhadap orang yang penuh dengan dosa dan tidak tahu berterima kasih.

36. Tunjukkanlah kasih dan bermurah hatilah, sama seperti Bapamu memberikan kasih dan bermurah hati.

Periksalah Dirimu Sendiri(Mat. 7:1–15)

37. Jangan menghakimi orang lain supaya kamu tidak dihakimi. Jangan menghukum orang lain supaya kamu juga tidak dihukum. Ampunilah orang lain, maka kamu juga akan diampuni.

38. Berikanlah kepada orang lain, dan kamu akan menerima. Kamu akan diberi banyak. Itu akan diberikan ke tanganmu — lebih daripada yang dapat kamu pegang. Kamu akan diberi begitu banyak sampai tumpah ke pangkuanmu. Bagaimana caramu memberi kepada orang lain, demikian juga cara Allah memberi kepadamu.

39. Yesus menceritakan kepada mereka perumpamaan ini, Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Mereka berdua pasti akan jatuh ke dalam lubang.

40. Seorang murid tidak lebih baik daripada gurunya. Tetapi setiap orang, jika dilatih benar-benar, akan menjadi seperti gurunya.

41. Mengapa engkau melihat serbuk di mata saudaramu, padahal engkau tidak melihat balok di matamu sendiri?

42. Bagaimana mungkin engkau mengatakan kepada saudaramu, ‘Saudara, mari kubuang serbuk itu dari matamu’, padahal engkau tidak melihat balok di matamu sendiri? Hai orang munafik. Buanglah dahulu balok itu dari matamu. Sesudah itu baru engkau dapat melihat dengan jelas serbuk dari mata saudaramu untuk membuangnya.

Dua Macam Buah(Mat. 7:17–20; 12:34b–35)

43. Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Begitu pula tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.

44. Setiap pohon dikenal karena buahnya. Orang tidak mengumpulkan buah ara dari semak-semak berduri. Begitu juga orang tidak memetik anggur dari semak berduri.

45. Orang yang baik menghasilkan hal-hal yang baik dari kebaikan yang tersimpan dalam hatinya. Tetapi orang yang jahat akan menghasilkan hal-hal yang jahat dari kejahatan dalam hatinya. Orang mengatakan hal-hal yang ada di dalam hatinya.

Dua Macam Orang(Mat. 7:24–27)

46. Mengapa kamu memanggil Aku, ‘Tuhan, Tuhan,’ padahal kamu tidak melakukan yang Aku katakan?

47. Setiap orang yang datang kepada-Ku, dan mendengar ajaran-Ku, dan mengikutinya — akan Kutunjukkan sifat orang itu kepadamu:

48. Orang itu seperti orang yang membangun rumah. Ia menggali dalam-dalam dan membangun dasar rumah itu di atas batu. Ketika datang banjir, sungai menghantam rumah itu, tetapi tidak dapat menggoyahkannya. Sebab, rumah itu dibangun dengan baik.

49. Tetapi orang yang mendengar kata-kata-Ku, dan tidak mematuhinya, adalah seperti orang yang membangun rumahnya bukan di atas batu. Banjir menghantam rumah itu dan segera rumah itu rubuh dan hancur seluruhnya.