Bab

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
  22. 22
  23. 23
  24. 24

Perjanjian Baru

Lukas 5 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

Petrus, Yakobus, dan Yohanes Mengikut Yesus(Mat. 4:18–22; Mrk. 1:16–20)

1. Pada suatu waktu Yesus berdiri di tepi Danau Genesaret. Banyak orang berkerumun mengelilingi Yesus. Mereka mau mendengarkan ajaran Allah.

2. Yesus melihat dua perahu di pinggir pantai itu. Nelayan-nelayannya telah keluar dari perahu dan membersihkan jala mereka.

3. Yesus menaiki salah satu perahu itu. Perahu itu milik Simon dan diminta-Nya kepada Simon untuk mendayung perahunya agak jauh sedikit dari pantai. Lalu Ia duduk di atas perahu itu dan mengajar orang banyak yang ada di pantai.

4. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon, Pergilah ke tempat yang lebih dalam airnya. Tebarkanlah jala-jalamu di sana untuk menangkap ikan.

5. Simon menjawab, katanya, Guru, kami sudah bekerja keras semalam suntuk dan sama sekali tidak mendapat apa-apa, tetapi karena Engkau mengatakannya, aku akan menurunkan jalaku.

6. Ketika mereka melakukannya, mereka menangkap ikan sangat banyak, sehingga jala mereka hampir robek.

7. Lalu mereka memanggil teman-temannya di perahu yang lain untuk datang membantu mereka. Teman-temannya itu datang. Kedua perahu terisi penuh dengan ikan sehingga mereka hampir tenggelam.

8. Ketika Simon Petrus melihat itu, ia sujud di depan Yesus dan berkata, Pergilah dari aku, Tuhan. Aku orang berdosa.

9. Ia mengatakan itu karena ia dan semua orang yang ada bersamanya heran melihat begitu banyak ikan yang ditangkap mereka.

10. Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, juga heran. Mereka bekerja bersama Simon.Yesus berkata kepada Simon, Jangan takut. Mulai sekarang Aku akan mengajar engkau mengumpulkan manusia, bukan ikan.

11. Mereka membawa perahu-perahunya ke tepi danau. Mereka meninggalkan semuanya dan mengikut Yesus.

Yesus Menyembuhkan Orang Sakit(Mat. 8:1-4; Mrk. 1:40–45)

12. Suatu waktu Yesus ada di satu kota. Di sana tinggal seorang yang tubuhnya penuh dengan kusta. Ketika ia melihat Yesus, ia menyembah di depan-Nya. Ia memohon kepada Yesus, Tuan. Engkau mempunyai kuasa untuk menyembuhkan aku jika Engkau mau.

13. Yesus berkata, Aku mau menyembuhkan engkau. Sembuhlah. Lalu Yesus menyentuhnya. Kusta itu segera hilang dari dia.

14. Yesus berkata, Jangan ceritakan kepada siapa pun yang telah terjadi, tetapi pergilah dan tunjukkan dirimu kepada imam. Berikanlah persembahan karena penyembuhanmu itu, seperti yang telah diperintahkan oleh Musa. Buatlah itu sebagai bukti kepada mereka bahwa engkau sudah sembuh.

15. Tetapi berita tentang Yesus makin tersebar, dan banyak orang berkumpul untuk mendengar Yesus dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.

16. Yesus sering pergi sendirian ke tempat yang sunyi supaya dapat berdoa.

Yesus Menyembuhkan Orang Lumpuh(Mat. 9:1–8; Mrk. 2:1–12)

17. Pada suatu hari, Yesus sedang mengajar dan ada juga orang Farisi dan guru Taurat duduk di antara orang banyak. Mereka datang dari setiap kota di daerah Galilea, Yudea, dan dari kota Yerusalem. Dan Allah memberikan kuasa kepada Yesus untuk menyembuhkan.

18. Beberapa orang datang mengusung orang lumpuh di atas tikarnya. Mereka berusaha untuk membawanya dan meletakkannya di depan Yesus.

19. Tetapi mereka tidak bisa masuk, karena begitu banyak orang di dalam ruangan. Maka mereka naik ke atas atap dan membuka atap. Kemudian mereka menurunkan orang lumpuh itu dengan tikarnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.

20. Melihat iman mereka itu, Yesus berkata, Saudara, dosamu sudah diampuni.

21. Guru Taurat dan orang Farisi berpikir dalam hati, Siapa orang itu? Ia menghujat Allah. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa, kecuali Allah.

22. Yesus tahu apa yang dipikirkan oleh mereka. Yesus berkata kepada mereka, Mengapa ada pertanyaan yang demikian dalam pikiranmu?

23-24. Anak Manusia mempunyai kuasa di dunia ini mengampuni dosa. Tetapi bagaimana dapat Aku membuktikannya kepada kamu? Mungkin kamu menganggap lebih mudah bagi-Ku mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’. Bukti tidak ada bahwa itu benar terjadi. Tetapi bagaimana, jika Aku berkata kepadanya, ‘Berdiri dan berjalanlah?’ Lalu kamu dapat melihat bahwa Aku sungguh-sungguh mempunyai kuasa itu. Jadi, Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, Berdirilah, bawalah tikarmu, dan pulanglah ke rumahmu.

25. Seketika itu juga orang itu berdiri di depan mereka. Ia mengambil tikarnya, lalu pulang sambil memuji Allah.

26. Semua orang heran dan mereka memuji Allah. Mereka merasa takut dan berkata, Hari ini kami telah menyaksikan suatu hal yang luar biasa.

Lewi (Matius) Mengikut Yesus(Mat. 9:9–13; Mrk. 2:13–17)

27. Sesudah itu Yesus keluar dan melihat seorang pemungut pajak yang bernama Lewi duduk di kantor pajak, dan Yesus berkata kepadanya, Ikutlah Aku.

28. Lalu Lewi meninggalkan semuanya dan mengikut Yesus.

29. Lewi mengadakan jamuan makan besar bagi Yesus di rumahnya. Banyak pemungut pajak dan orang lain makan bersama mereka.

30. Orang Farisi dan guru Taurat melihat hal itu, lalu bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, Mengapa kamu makan dan minum bersama dengan pemungut pajak dan orang berdosa?

31. Yesus menjawab mereka, Orang yang sehat tidak memerlukan dokter, tetapi orang sakitlah yang memerlukannya.

32. Aku datang bukan untuk memanggil orang yang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.

Hal Berpuasa(Mat. 9:14–17; Mrk. 2:18–22)

33. Mereka berkata kepada Yesus, Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan berdoa. Murid-murid orang Farisi juga begitu, tetapi murid-murid-Mu selalu makan dan minum.

34. Kata Yesus kepada mereka, Pada pesta perkawinan kamu tidak dapat menyuruh teman-teman pengantin laki-laki berdukacita dan berpuasa ketika ia masih bersama-sama mereka.

35. Tetapi akan tiba waktunya, pengantin laki-laki itu akan diambil dari mereka. Pada saat itulah mereka akan berpuasa.

36. Yesus menceritakan perumpamaan ini kepada mereka. Katanya, Tidak seorang pun akan merobek secarik kain dari pakaian yang baru dan menambalkannya pada baju tua. Kalau demikian, dia sudah merusak pakaian yang baru itu. Dan penambal dari pakaian yang baru itu tidak sesuai dengan baju tua.

37. Dan tidak seorang pun memasukkan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua. Jika demikian, anggur yang baru itu akan merobek kantong kulit yang tua itu. Anggur akan terbuang dan kantong kulit rusak.

38. Anggur yang baru harus disimpan dalam kantong kulit yang baru.

39. Tidak seorang pun yang telah minum anggur yang lama mau minum anggur yang baru sebab ia akan berkata, ‘Anggur yang lama lebih enak.’