Bab

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13

Perjanjian Baru

Ibrani 4 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

1. Kita masih mempunyai janji yang diberikan Allah kepada mereka itu, yaitu bahwa kita boleh masuk dan mendapat peristirahatan Allah. Jadi, marilah kita hati-hati supaya tidak ada seorang pun di antara kamu yang gagal mendapatkan janji itu.

2. Jalan untuk diselamatkan yang diberitahukan kepada kita sama seperti yang disampaikan kepada mereka, tetapi ajaran yang didengarnya tidak menolongnya. Mereka mendengar ajaran itu, tetapi tidak menerimanya dengan iman.

3. Kita yang percaya boleh masuk dan mendapat peristirahatan Allah, seperti yang dikatakan Allah,Aku telah marah dan bersumpah,‘Mereka tidak akan pernah masuk dan mempunyai peristirahatan-Ku.’Ia telah mengatakan itu, tetapi pekerjaan-Nya sudah selesai, ketika Ia menciptakan dunia ini.

4. Dalam nas Kitab Suci, Ia berbicara tentang hari ketujuh, Maka pada hari ketujuh Allah beristirahat dari semua pekerjaan-Nya.

5. Dan di dalam ayat yang lain Ia juga berkata, Mereka tidak akan pernah masuk ke dalam peristirahatan-Ku.

6. Masih berlaku bahwa beberapa orang akan masuk ke dalam peristirahatan yang dijanjikan Allah. Tetapi mereka yang pertama mendengar Kabar Baik tentang itu tidak masuk, karena mereka tidak taat.

7. Jadi, Ia merencanakan hari khusus yang lain. Itulah yang disebut ‘hari ini’. Ia berbicara tentang hari itu melalui Daud setelah sekian lama. Hal itu sama seperti ayat yang kita gunakan sebelumnya,Jika kamu mendengar suara Allah hari ini,janganlah keras kepala seperti dahulu.

8. Sekiranya Yosua telah memimpin umatnya menuju peristirahatan yang dijanjikan Allah, pasti Ia tidak lagi membicarakan tentang suatu hari yang lain.

9. Hal itu menunjukkan bahwa hari ketujuh untuk beristirahat bagi umat Allah masih akan datang.

10. Ia beristirahat setelah Ia menyelesaikan pekerjaan-Nya. Jadi, orang yang masuk ke dalam peristirahatan-Nya akan beristirahat dari pekerjaannya seperti yang telah dilakukan-Nya.

11. Karena itu, marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk memasuki peristirahatan-Nya. Marilah kita berusaha keras supaya tidak seorang pun dari kita yang tersesat karena mengikuti contoh dari mereka yang menolak taat pada Allah.

12. Firman Allah sungguh hidup dan bekerja lebih tajam daripada pedang bermata dua. Firman Allah menusuk sampai ke dalam dan memisahkan jiwa dari roh, sendi-sendi dari sumsum. Firman itu menghakimi pikiran dan perasaan dalam hati kita.

13. Tidak ada di dunia ini yang dapat disembunyikan dari hadapan Allah. Ia dapat melihat semuanya dengan jelas. Semua hal terbuka bagi-Nya. Dan kepada-Nya kita harus bertanggung jawab.

14. Kita mempunyai Imam Besar Agung yang sudah pergi untuk hidup bersama Allah di surga. Ia adalah Yesus, Anak Allah. Jadi, marilah kita tetap teguh di dalam iman yang kita miliki.

15. Yesus, Imam Besar kita, dapat mengerti kelemahan kita. Ketika Yesus hidup di bumi, Ia dicobai dengan segala hal, sama seperti kita juga dicobai, tetapi Yesus tidak pernah berdosa.

16. Dengan Yesus sebagai Imam Besar kita, kita merasa bebas datang menghadap takhta Allah yang penuh anugerah. Di sana kita menerima rahmat dan anugerah untuk menolong kita apabila kita membutuhkannya.