Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Ratapan 4:5-18 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

5. Yang biasa makan yang sedap-sedapmati bulur di jalan-jalan;yang biasa duduk di atas bantal kirmiziterbaring di timbunan sampah.

6. Kedurjanaan puteri bangsakumelebihi dosa Sodom,yang sekejap mata dibongkar-bangkirtanpa ada tangan yang memukulnya.

7. Pemimpin-pemimpin lebih bersih dari saljudan lebih putih dari susu,tubuh mereka lebih merah dari pada merjan,seperti batu nilam rupa mereka.

8. Sekarang rupa mereka lebih hitam dari pada jelaga,mereka tidak dikenal di jalan-jalan,kulit mereka berkerut pada tulang-tulangnya,mengering seperti kayu.

9. Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedangdari pada mereka yang tewas karena lapar,yang merana dan matisebab tak ada hasil ladang.

10. Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembutmemasak kanak-kanak mereka,untuk makanan merekatatkala runtuh puteri bangsaku.

11. Tuhan melepaskan segenap amarah-Nya,mencurahkan murka-Nya yang menyala-nyala,dan menyalakan api di Sion,yang memakan dasar-dasarnya.

12. Tidak percaya raja-raja di bumi,pun seluruh penduduk dunia,bahwa lawan dan seteru dapat masukke dalam gapura-gapura Yerusalem.

13. Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinyadan kedurjanaan imam-imamnyayang di tengah-tengahnya mencurahkandarah orang yang tidak bersalah.

14. Mereka terhuyung-huyung seperti orang buta di jalan-jalan,cemar oleh darah,sehingga orang tak dapat menyentuh pakaian mereka.

15. “Singkir! Najis!”, kata orang kepada mereka,“Singkir! Singkir! Jangan sentuh!”;lalu mereka lari dan mengembara, maka berkatalah bangsa-bangsa:“Mereka tak boleh tinggal lebih lama di sini.”

16. Tuhan sendiri mencerai-beraikan mereka,tak mau lagi Ia memandang mereka.Para imam tidak mereka hormati,dan orang-orang tua tidak mereka kasihani.

17. Selalu mata kami merindukanpertolongan, tetapi sia-sia;dari menara penjagaan kami menanti-nantikansuatu bangsa yang tak dapat menolong.

18. Mereka mengintai langkah-langkah kami,sehingga kami tak dapat berjalan di lapangan-lapangan kami;akhir hidup kami mendekat, hari-hari kami sudah genap,ya, akhir hidup kami sudah tiba.

Membaca bab lengkap Ratapan 4